Senin, 02 Agustus 2010

PELARANGAN BLACKBERY DI UNI EMIRAT

DUBAI (AP): Uni Emirat Arab berencana untuk memblok layanan BlackBerry e-mail, pesan dan web browser. Kebijakan itu diperkirakan dapat membahayakan usaha pembangunan negeri ini untuk menjadi pusat bisnis internasional.

Pemerintah Uni Emirat Arab menyatakan adanya potensi ancaman keamanan yang dapat ditimbulkan oleh layanan BlackBerry karena data yang dienkripsi dikirim melalui perangkat yang digerakan oleh luar negeri, di mana tidak dapat kegiatan ilegal dimonitor.

Namun keputusan tersebut - yang dengan cepat diikuti oleh Arab Saudi - menimbulkan pertanyaan tentang apakah negara-negara di Teluk yang konservatif mencoba untuk mengontrol konten politik atau moral yang dianggap tidak pantas.

Ponsel BlackBerry banyak digunakan di kawasan ini, tidak hanya oleh kalangan profesional asing di pusat-pusat komersial seperti Dubai dan Abu Dhabi, tetapi juga di kalangan kaum muda yang melihat saluran layanan ini sebagai komunikasi yang relatif aman untuk menghindari perhatian pemerintah yang tidak diinginkan.

"Pemerintah telah menggunakan berbagai argumen, salah satunya layanan ini dapat digunakan oleh teroris," kata Christopher Davidson, seorang profesor di Universitas Durham di Britania yang membenarkan pelarangan itu. "Ya, hal ini benar adanya, namun layanan ini juga dapat digunakan oleh kaum aktivis dan masyarakat sipil yang melakukan kampanye.

Keputusan Uni Emirat Arab untuk mencegah ratusan ribu pengguna BlackBerry dalam mengakses e-mail dan web melalui perangkat telepon selular ini akan dimulai pada bulan Oktober mendatang. Tidak jelas apakah larangan ini akan berlaku juga bagi turis asing dengan layanan roaming, termasuk sekitar 100.000 penumpang yang transit di bandara di Dubai untuk setiap harinya.

Larangan ini berisiko akan semakin merusak reputasi Uni Emirat Arab sebagai tempat yang relatif mudah untuk melakukan bisnis.

Penduduk setempat mengatakan larangan pengunaan layanan  BlackBerry hanya akan membuat pelaku bisnis asing berpikir dua kali sebelum menjalankan usaha di negara itu. (t03/msw)

JAKARTA TOUR 2010

ISTIQLAL
LAGI TERSENYUM