Minggu, 17 Mei 2009
Jumat, 15 Mei 2009
Pengumuman UN SMP DKI Via Pos
PENGENALAN Ms WORD
.garpinghortitle {border: #000000 1px solid;font-size: 8pt; background-color: ;font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;height: 400; width: 400; overflow:hidden;}
PENYAKIT MATA
Penyakit Mata Merah
Penyakit mata merah alias belekan sering mewabah di beberapa daerah. Pangkal
sebabnya cukup jelas : virus. Kalau hanya virus memang tidak apa-apa.Tapi
ketika virus menyerang seseorang yang sedang lemah, kondisi fisiknya, maka
infeksinya akan berbahaya karena ditunggangi kuman.
Gara-gara ditunggangi kuman, penyakit mata merah menjadi bengkak, merah membara,
disertai rasa nyeri pada bola mata. Ketika menjadi infeksi, produksi tahi
mata (belek) bertambah. Saat bangun tidur, penderita bahkan sulit membuka
matanya. Banyak kotoran di seputar tepi kelopak mata. Proses ini berlangsung
cepat, menyebabkan penglihatan kabur dan terasa ada ganjalan di bola mata.
Sangat menular
Penyakit mata merah sangat menular. Semua alat yang dipakai dan menyentuh
mata seperti kaca mata, sapu tangan, handuk, lensa kontak, perias mata, mejadi
sumber penular. Tanpa sadar penularan bisa berlangsung lewat jemari tangan
yang sudah tercemar kuman atau virus.
Orang yang pekerjaannya banyak memegang uang, misalnya kasir, mudah tertular
infeksi mata. Kalau salah seorang anggota keluarga ada yang terkena penyakit
ini, maka anggota lain dalam keluarga mudah terkena.
Virus penyakit mata merah ini bertebaran di udara dan siap hinggap di tempat-tempat
keramaian, seperti terminal, bioskop, dan sekolah atau bekerja. Selain menambah
buruk proses penyakitnya, juga membahayakan orang sekitarnya, sekalipun sudah
berkacamata.
Tak mempan obat warung
Tidak semua infeksi mata perlu diobati jika penyebabnya virus. Namun,
jika penyebabnya kuman, baik sejak awal maupun kuman yang menunggangi kemudian,
diperlukan antibiotik. Terlebih jika infeksinya oleh trachoma yang komplikasinya
bisa mengakibatkan kebutaan.
Sayangnya, obat tetes mata yang bisa dibeli di warung tidak mampu menyembuhkan.
Banyak pasien tertunda penyembuhannya karena mengandalkan obat mata asal warung.
Obat mata warung hanya membersihkan bola mata dari polusi debu dan iritasi,
tapi tidak membunuh bibit penyakit. Lebih-lebih jika penyakitnya jamur. Perlu
jenis obat khusus, baik yang mengandung anti jamur – selain antibiotik
baik dalam bentuk salep atau tetes.
Apa perbedaan salep dengan tetes? Untuk penyakit infeksi mata yang berat,
daya kerja salep lebih bertahan lama. Sebab, sesuai bentuknya obat berbentuk
salep
lebih mudah menempel dan bertahan lama pada selaput lendir mata di bandingkan
dengan obat tetes. Obat tetes lekas habis masa kerjanya karena mudah mengalir
ke luar lagi bersama air mata.
Untuk itu kalau memakai obat tetes, perlu pemberian obat tetes lebih sering
dibandingkan dengan pemakaian salep, mungkin setiap 3 – 4 jam sekali.
Atau bisa lebih dari itu, sesuai tingkat keparahan infeksinya.
Salep kurang disukai sebab mengganggu pandangan dan memberikan rasa kurang
enak di mata, selain kurang sedap dipandang. Lagi pula tidak semua pasien
memakai salep mata secara benar. Mereka mengoleskan salep pada selaput lendir
merah kelopak mata, bukan langsung pada biji mata, sehingga berlepotan mengenai
bulu mata. Caranya, mirip dengan cara mengoleskan odol pada sikat gigi. Di
depan cermin, salep dioleskan pada sisi dalam kelopak mata bagian bawah dengan
cara menarik kelopak mata bawah.
Semua obat infeksi mata harus ditebus dengan resep dokter. Tidak semua penyakit
mata merah sama penyebabnya dan sama pula obatnya. Pemakaian obat mata sembarangan
bisa membehayakan mata. Untuk infeksi mata yang dinilai parah, dokter mempertimbangkan
pemberian obat minum, selain salep atau obat tetes mata.
Obat mata yang diresepkan dokter banyak jenisnya. Kandungan obatnya pun beraneka.
Selain ada berbagai pilihan jenis antibiotiknya, ada obat mata yang berisi
tambahan obat kostikosteroid. Obat ini dipilih untuk membantu mempercepat
penyembuhan peradangan.
Namun, tidak semua penyakit mata merah boleh memakai obat mata yang mengandung
bahan ini. Jika penyakit mata sudah mengenai bagian kornea (hitam mata), obat
jenis ini tidak boleh dipakai. Begitu juga jika penyakit mata merah disebabkan
oleh virus herpes, ada luka tusukan, atau borok pada kornea. Oleh karena itu,
penderita penyakit mata merah yang kelihatannya sama belum tentu boleh memakai
obat mata yang sama.
Tidak semua karena infeksi
Benar, tidak semua mata merah disebabkan oleh infeksi. Mungkin juga suatu
glaucoma (meningkatnya tekanan didalam bola mata sehingga merusak pandangan
dan berakhir dengan kebutaan). Atau bisa pula alergi mata, peradangan tirai
mata, atau akibat penyakit otoimun pada mata.
Bedanya, pada infeksi mata disertai dengan keluhan dan gejala infeksi umumnya,
seperti demam, tidak enak badan, rasa nyeri pada mata, ada peradangan pada
bola mata dan kelopaknya, disertai dengan bertambah banyaknya kotoran mata.
Sedangkan pada bukan infeksi mata, gejala dan tanda infeksi itu tidak ada.
Yang terlihat adalah sama-sama merahnya.
Mata merah karena alergi biasanya hilang timbul dan sudah berlangsung lama
disertairasa gatal dan mereda jika tidak kontak dengan debu, angin, atau serbuk
allergen lainnya. Pasien sendiri harus melacak faktor pencetus alergi pada
bola matanya, termasuk apakah faktor itu akibat kosmetik perias mata yang
tidak cocok.
Pengidap TBC, campak, difteria, cacingan pun dapat memperlihatkan gejala
mata merah. Tapi tentu tidak sembuh dengan obat antibiotik karena harus di
sembuhkan dulu penyakit yang jadi akar penyebabnya.<
Kamis, 14 Mei 2009
INFO CPNS
SERTIFIKASI GURU
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Berdasarkan Surat Keputusan MENDIKNAS Nomor 057/0/2007, penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan Rayon 10 Provinsi Jawa Barat ditetapkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai LPTK Induk dan tujuh LPTK Mitra, yaitu: (1) Universitas Pasundan Bandung, (2) Universitas Siliwangi Tasikmalaya, (3) Universitas Galuh Ciamis, (4) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, (5) Universitas Kuningan, (6) STKIP PGRI Sukabumi, (7) STKIP Siliwangi Bandung.
Memaknai dasar dan tujuan sertifikasi, maka dalam pelaksanaannya baik para guru peserta sertifikasi, panitia pelaksana maupun instansi yang terkait dengan aktivitas sertifikasi jangan memanfaatkan sertifikasi hanya untuk memperoleh tambahan tunjangan dan pendapatan semata, tetapi semua pihak harus memiliki komitmen dan menunjukkan akuntabilitas kinerjanya yang didasari nilai moral yang tinggi.
Untuk menjunjung prinsip akuntabilitas sertifikasi yang jujur, transparan, objektif, Rayon 10 Provinsi Jawa Barat menyediakan Website yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan komunikasi oleh semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
Fasilitas Website ini diharapkan memperlancar proses komunikasi dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan sertifikasi. Dengan kualitas sertifikasi yang baik diharapkan mampu meningkatkan kualitas kinerja guru dan peningkatan mutu pendidikan secara nasional.
Rektor UPI/Ketua Rayon 10 Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.